Breaking

Tulisan Pada Kemasan Tak Penting

"Kemasan yang baik adalah kemasan yang mempu melindungi isi, menambah nilai isi, memperkenalkan nama dan karakter isi"


Hari ini anda bertemu bertemu seseorang, kemudian anda mengetahui namanya dari tulisan pada kartu nama yang tertera didadanya. Ketika anda bertemu lagi esok hari, apakah anda ingat namanya? Atau anda kenal wajah saja? Banyak yang menjawab kenal wajahnya saja. Kenapa? Apa kaitannya dengan kemasan? Apa kaitannya dengan daya tangkap otak?

Gini, otak kanan manusia sangat peka. Ketika kita melihat suatu objek maka otak kanan akan merekam. Masuk dalam memori. Sementara itu, apabila pada objek tersebut mengandung unsur tulisan maka otak kiri yang merekam. Namun, otak kiri tak sepeka otak kanan. Sehingga untuk mengingat butuh rangsangan awal. Entah huruf awal pada nama tersebut atau yang lain.

Tulisan berfungsi untuk mendeskripsikan sesuatu. Namun, kesadaran akan membaca masih sangat rendah. Hal tersebut melatarbelakangi para desainer kemasan produk dimana unsur tulisan pada produk kelas atas lebih sedikit. Penekanan unsur - unsur pada kemasan disandarkan pada bentuk, warna, dan logo khas sehingga dari jauh (tanpa membaca, melihat bentuk dan warna) konsumen bisa memgenali. So, tulisan pada kemasan hanya berlaku pada saat pengenalan dan kebutuhan studi (penelitian).

Perlu dipahami juga, bahwa kemasan harus sesuai dengan isinya. Jika saya umpamakan, kemasan adalah anatomi tubuh manusia dan isi (produk) adalah jatidiri. Dampak dari kemasan yang menarik tetapi produk atau isinya buruk adalah kekecewaan konsumen sehingga konsumen tidak akan mau membeli produk itu lagi.

Diberdayakan oleh Blogger.