Breaking

Aliran Akar Serabut



Akar-akar serabut yang berlahan-lahan mulai menjalar hingga tanah paling mendalam, kini mulai benar-benar menyiapkan kuda-kuda untuk MIB. Mungkin tentang calon cerita di lima tahun yang akan datang: tahun 2024.

Akar-akar itu benar-benar berserabut lembut, hingga bisa mengalir tenang melewati jalur arteri paling nano.

33 petak sudah mulai teraliri. Anak-cucu sedih melihat ibu.

"Cangkulku, pedangku, dan kerisku bukan barang antik!"

Tanah dan peladang memekik. Mereka tak rela Sang Pusaka dijadikan pajangan musium.

Tangan itu mulai bermain mata.
Kakinya gemetar.

"Kau akan musnah dan mati!"
suara kami bersepakat. Dan batang, daun, bunga, pun buah mengamini.

Jejak kaki melangkah tersistem tanpa jejak. Lorong-lorong sunyi menjadi cerita sepanjang malam. Kaki bertemu kaki, saling menatap tanpa mata. Kepala terletak, hati bicara dengan cinta.
“Sudah sampai mana?”
Mulut yang diam pun menjawab tanpa suara
: detak jantung melambat, kaudengar itu?
mata terpejam, kaulihat itu?
hati bersedih, kaurasakan itu?
TIDAK!
Kautahu, seribu sembilanratus kau tuli atau pura-pura?
Seribu sembilanratus kau buta atau pura-pura?
Seribu sembilanratus kau gila atau pura-pura?
O, kau sudah tua
: matilah, pelan-pelan saja!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.